Lovely Medical Experience
Oktober 15, 2010Sebenarnya ini peralihan ketika saya malas menyelesaikan tugas tentang teori Big Bang :p
Oke, sudah tahu kan tentang penderitaan saya yang saya paparkan pada posting dulu? Kayaknya saya bakal kangen sama suasana di RSUD KOTA YOGYAKARTA khususnya ruang fisioterapi/rehabilitasi medis. Ibarat Ramadhan deh, saya sebulan menjalani terapi di sana, digembleng supaya sembuh.
Tidak akan lupa dengan antreannya yang panjang ga kebagian tempat duduk, ibu-ibu rumpi, nenek-nenek rumpi, pak petugas kebersihan, Bu Dokter, dipanasi infrared, setrumnya kekencengen, dan yang paling nggak terlupakan adalah petugas-petugas fisioterapinya. Ada Bu Har dan Mbak Anin.
Nggak bakal lupa juga sama kejadian aneh yang terjadi selama saya terapi. Seperti ketika seorang kakek-kakek mengantar istrinya terapi. Si kakek datang bersama anak dan cucunya mengantar Si Nenek untuk terapi naik BECAK! dari rumahnya yang nun jauh di Jalan Magelang! Bayangpun..mbecak sejauh itu demi kesembuhan sang istri. Si Nenek diketahui terkena stroke ringan karena terpeleset sewaktu di kamar mandi. Ini menyebabkan kepala Si Nenek terbentur dan mengalami gangguan saraf sehingga harus diterapi.
Ketika itu, saya sedang diterapi sinar infrared. Si Nenek diterapi infrared juga di tempat tidur paling pojok di temani cucunya. Si Kakek diketahui sedang keluar mencari minuman. Tiba-tiba:
N(Nenek): "ADOOHHH...PANNASSS...AKU NGELAAAKK..."
A(Aku): [kaget]
N: "PANASS..PAKK..BAPAAAAKK...AKU JIPUKKE OMBEEE..NGELAAAKK...PAK...ADOOOOHHH.."
C(Cucu): "Simbah kakung nembe medal mbah.."
N: "PAKKK...PAK MIIIINNNNN....JIPUKKE OMBEEE..AKU NGELAAK..SELAK MATI AKUU..ADDOOHHH.."
A: [geli campur kasian]
P(Perawat): "Pripun Mbah? Kenging nopo? Niki neme dipanasi, ampun obah riyen nggih.."
N: "PAK MIN PUNDIII..PAK AKU NGELAAKK..SELAK MATI KI AKUU..PANASS..."
P: "Niki panas soale nembe diterapi mbah, ben ndang mantuun..kula uripke kipase riyen ben mboten kepanasen.."
N: "ADOOHHHH..."
P: "Pun, sakniki pun mboten panas to mbah? ampun obah riyen nggih, ben ndang mantun.."
N: "Nggih..Pak Min pundiii..?"
P: "Nembe medal, tumbas unjukkan kanggih simbah..ditenggo riyen nggih mbah..."
N: "Nggih..aduhh..aduuhh.."
A: [geleng-geleng kepala]
Hah, oke, itu hanya sekelumit cerita memilukan nan menggelikan. Saya tidak akan membahas yang sedih-sedih. Saya mencoba mengambil hikmah [wussshh..] nya saja :D
Kebanyakan pasien yang terapi adalah pasien lanjut usia. Ada yang menarik perhatian saya, yaitu sepasang kakek dan nenek yang selalu setia berdua mendampingi satu sama lain untuk terapi. Saya kalo melihat pasangan emas itu ya, rasanya jadi serasa 'sooo sweeeettt' begono bawaannya :p
Terus ada juga, seorang ibu dan anaknya yang masih berumur 3 tahun mengantar sang ayah untuk terapi..hahh..ini juga so sweett. Seorang anak yang menunggui ibunya yg terbaring di ranjang karena stroke dengan setia dan sabar. Intinya rasa kasih sayang dalam keluarga itu bisa keliatan beneran dehh...
Ketika mengantre, pasti pada mati gaya kalo antrenya kelamaan. Nah, untuk mencegah kebosanan biasanya para nenek/ibu-ibu pada rumpi, kadang-kadang bapak-bapak juga ngikut :p Selain rumpi, biasanya pada utak-atik hp ato baca-baca buku, tabloid, ato majalah. Saya termasuk yang baca buku sambil dengerin mp3 >> gahooll..saya kan pasien paling gahoolll...ngahahaha
Oke, sudah tahu kan tentang penderitaan saya yang saya paparkan pada posting dulu? Kayaknya saya bakal kangen sama suasana di RSUD KOTA YOGYAKARTA khususnya ruang fisioterapi/rehabilitasi medis. Ibarat Ramadhan deh, saya sebulan menjalani terapi di sana, digembleng supaya sembuh.
Tidak akan lupa dengan antreannya yang panjang ga kebagian tempat duduk, ibu-ibu rumpi, nenek-nenek rumpi, pak petugas kebersihan, Bu Dokter, dipanasi infrared, setrumnya kekencengen, dan yang paling nggak terlupakan adalah petugas-petugas fisioterapinya. Ada Bu Har dan Mbak Anin.
Nggak bakal lupa juga sama kejadian aneh yang terjadi selama saya terapi. Seperti ketika seorang kakek-kakek mengantar istrinya terapi. Si kakek datang bersama anak dan cucunya mengantar Si Nenek untuk terapi naik BECAK! dari rumahnya yang nun jauh di Jalan Magelang! Bayangpun..mbecak sejauh itu demi kesembuhan sang istri. Si Nenek diketahui terkena stroke ringan karena terpeleset sewaktu di kamar mandi. Ini menyebabkan kepala Si Nenek terbentur dan mengalami gangguan saraf sehingga harus diterapi.
Ketika itu, saya sedang diterapi sinar infrared. Si Nenek diterapi infrared juga di tempat tidur paling pojok di temani cucunya. Si Kakek diketahui sedang keluar mencari minuman. Tiba-tiba:
N(Nenek): "ADOOHHH...PANNASSS...AKU NGELAAAKK..."
A(Aku): [kaget]
N: "PANASS..PAKK..BAPAAAAKK...AKU JIPUKKE OMBEEE..NGELAAAKK...PAK...ADOOOOHHH.."
C(Cucu): "Simbah kakung nembe medal mbah.."
N: "PAKKK...PAK MIIIINNNNN....JIPUKKE OMBEEE..AKU NGELAAK..SELAK MATI AKUU..ADDOOHHH.."
A: [geli campur kasian]
P(Perawat): "Pripun Mbah? Kenging nopo? Niki neme dipanasi, ampun obah riyen nggih.."
N: "PAK MIN PUNDIII..PAK AKU NGELAAKK..SELAK MATI KI AKUU..PANASS..."
P: "Niki panas soale nembe diterapi mbah, ben ndang mantuun..kula uripke kipase riyen ben mboten kepanasen.."
N: "ADOOHHHH..."
P: "Pun, sakniki pun mboten panas to mbah? ampun obah riyen nggih, ben ndang mantun.."
N: "Nggih..Pak Min pundiii..?"
P: "Nembe medal, tumbas unjukkan kanggih simbah..ditenggo riyen nggih mbah..."
N: "Nggih..aduhh..aduuhh.."
A: [geleng-geleng kepala]
Hah, oke, itu hanya sekelumit cerita memilukan nan menggelikan. Saya tidak akan membahas yang sedih-sedih. Saya mencoba mengambil hikmah [wussshh..] nya saja :D
Kebanyakan pasien yang terapi adalah pasien lanjut usia. Ada yang menarik perhatian saya, yaitu sepasang kakek dan nenek yang selalu setia berdua mendampingi satu sama lain untuk terapi. Saya kalo melihat pasangan emas itu ya, rasanya jadi serasa 'sooo sweeeettt' begono bawaannya :p
Terus ada juga, seorang ibu dan anaknya yang masih berumur 3 tahun mengantar sang ayah untuk terapi..hahh..ini juga so sweett. Seorang anak yang menunggui ibunya yg terbaring di ranjang karena stroke dengan setia dan sabar. Intinya rasa kasih sayang dalam keluarga itu bisa keliatan beneran dehh...
Ketika mengantre, pasti pada mati gaya kalo antrenya kelamaan. Nah, untuk mencegah kebosanan biasanya para nenek/ibu-ibu pada rumpi, kadang-kadang bapak-bapak juga ngikut :p Selain rumpi, biasanya pada utak-atik hp ato baca-baca buku, tabloid, ato majalah. Saya termasuk yang baca buku sambil dengerin mp3 >> gahooll..saya kan pasien paling gahoolll...ngahahaha
baca tabloid wanitaa ye buukkk...
proses penetasan..*emange ayam dilampu njuk netes??*
proses penetasan..*emange ayam dilampu njuk netes??*
Saya belum bisa mengambil fotonya Bu Har dan Mbak Anin..maklum, saya kan sistemnya candid :p Nyusul deh insya alloh..hehe
Oke, yang paling penting dari pengalaman terapi saya ini adalah: SYUKURILAH KESEHATAN ANDA karena sehat itu mahal dan sangatlah mahal kawan..TAKE CARE~
0 komentar