Orang Sleman Karbitan (2)
Maret 18, 2017
Saya memutuskan untuk memberi judul jurnal-jurnalan terkait
pengalaman lapangan saya sebage tukang repot anyaran dengan Orang Sleman
Karbitan-selanjutnya disingkat OSK. Pikiran itu muncul begitu saja,
sesaat setelah saya login Tumblr (iya saya awalnya upload tulisan ini di Tumblr). Saya pasti akan apdet jurnal OSK ini,
tapi belum bisa tiap hari. Minimal dalam seminggu dua apdetan.
Ini
semua karena urgensi keinginan menyampaikan remah-remah informasi yang
tidak ikut naik di tulisan berita yang saya buat. Jujur saya suka sedih
ketika tidak bisa menyampaikan semua informasi yang saya dapat dari
narasumber. Tapi ya sudahlah ya, toh ada solusinya ini.
Cut.
Paragraf di atas itu terlalu serius. Kaku kayak kanebo kering. Sakjane
urgensinya adalah keinginan untuk curhat. Wis. Dah. Itu aja. Hahaha.
Lalu,
kalau ditanya isu apa yang paling saya minati untuk bahan liputan?
Budaya, seni, pemuda, sosial. Sementara saya menaruh hati di empat
bidang itu. Tapi saya tidak (mungkin) menutup diri untuk meliput soal
isu-isu di politik, kriminal, hukum, dan lain-lain. Toh karena
(sementara) plot saya di seputaran kantor pemerintah kabupaten, bakal
ada banyak bidang yang saya sentuh sesuai judul kedinasan yang jadi
sumber informasi.
Tempo hari saya juga disuruh mengulik perceraian
pasangan tuna rungu, cuma nggak jadi, ikut campur urusan rumah tangga
orang lain kan nggak baek~ huehehe.
Oke, kembali. Intinya saya
harus terbuka dan kepo. Kudu banyak baca, banyak tanya, peka sekitar,
banyak bergaul. Sangat berlawanan sekali ya dengan kehidupan saya yang
biasanya. Saya baca buku angin-anginan, ogah nanya-kebanyakan iya-in aja
deh apa kata orang, keseringan mikirin diri sendiri, jarang main dan
silaturahmi.
Soal bergaul dan silaturahmi, saya percaya akan
keajaiban dua hal itu. Bikin bahagia dan awet muda. Belakangan saya
dikira anak SMA terus waktu liputan. Dari sekolah mana, dek? Lho mbak
masih 17 tahun kok udah jadi repoter? Emejing. Mungkin wajah anak SMA di
Sleman seunyu saya kali ya, jadinya saya awet muda gitu di Sleman. Oh I
love Sleman! Hahaha.
Faedah lainnya, saya banyak nemu orang yang
selera humornya receh kayak saya. Bercandaannya murah meriah~ level
lihat dua patung kebo lalu teriak ‘eh ada kumpul kebo!’ lalu ngakak.
Ada
lagi faedahnya? Ada. Jadi bikin kamu membuang waktu buat baca tulisan
dengan judul mirip judul sinetron kejar tayang atau judul sitkom musiman
ini :))
Kumpul Kebo |
1 komentar
Ihiiiy selamat menjadi wartawan Meng! Sukses ya! :D
BalasHapus