Tercontreng 2019

Januari 26, 2020


Tidak terasa sudah 10 tahun lebih saya main di blog ini. Dengan segala postingan yang amburadul dan semau sendiri, ternyata saya cukup konsisten. Hahaha. Artinya saya masih butuh blog ini sebagai tempat pembuangan wadah berkarya saya yang agak santai.

Sejujurnya saya nyaris meninggalkan blog ini, tepatnya mengabaikan dan tidak akan mengisinya lagi. Tapi karena melihat konsistensi yang sebenarnya nggak seberapa itu, saya berpikir ulang. Oke, saya akan lanjutkan, biar apa yang sudah saya hidupkan ini tetap hidup.

Tahun lalu saya cuma bisa bikin dua postingan. Salah satunya berisi resume pencapaian di 2018. Nah, seru kali ya saya bikin lagi resume 2019. Bakal lebih banyak sih, tapi nggak apa, here we go~

Liputan bencana alam

Yak, ini sebuah pencapaian bagi seorang reporter cupu kayak saya. Jadi tau, oh gini to liputan banjir, oh gini rasanya nunggu tim SAR evakuasi korban longsor. Oh ini to rasanya ke daerah yang terisolasi karena jalan akses rusak kena longsor, dll dll.


Jualan amplop lebaran

Ini nggak sengaja. Iseng bikin, nggak taunya laku dijual. Seru sih, riweh tapi cukup menyenangkan dan cuan~ ehehehe.


Bikin banyak pop up frame

Sama kayak 2018, di 2019 alhamdulillah masih ada yang mau minta bikinin. Muncul banyak pesanan di akhir tahun. Terima kasih, Mbak Yaya, Uni Miftah, Gesti, dan Desti.


Bikin karya kolaborasi

Lagi! Kali ini sama Panggah. Teman lawas saya. Kami bikin konten narasi dan visual @janganberhentidulu di Instagram. Nggak banyak ini itu, bikin aja pokoknya. Doakan kami konsisten, ya~


Beli gadget baru

Ini yang sebenarnya bikin saya auto miskin di akhir 2019 kemarin. Hahahaha. Tapi manfaatnya jelas terasa. Bisa bikin konten, kerjaan makin lancar, dan Alhamdulillah senang karena beli hasil keringat sendiri huhu


Nambah circle pertemanan

Jelas sih ini, karena saya geser pos lagi. Welcome ekonomi bisnis! Kayak iye aja gitu bisa kenal orang-orang di bidang ekonomi dan bisnis. Norak saya memang norak~


Kumpul sharing sama teman-teman dekat

Masuk usia akhir 20s, makin jarang nih yang kayak gitu. Walaupun satu kota, prioritas beda-beda. Ditambah satu lagi yang lagi sekolah di ostrali. Widya, Zakia, dan Mas Bem, syukur masih bisa ketemu mereka.


Ketemu dan sharing sama teman lama

Seneng juga ini, ketemu Kiki Ramadhani sama Mas Faiz. Satu temen dari SMP, satu lagi temen jualan zaman FKY bertahun silam. Harta yang paling berharga, nggak cuma keluarga~ haha


Berani ke psikolog

Woh ini, akhirnya! Kayak butuh tapi kok kayak enggak. Ternyata butuh huhu. Terima kasih buat teman suportif saya, Litani, yang meyakinkan saya buat datang ke psikolog. Dua kali sudah, dan kayaknya masih butuh konsultasi lagi. Saya memanfaatkan fasilitas puskesmas di kota saya, sekali konsultasi Rp7.000! Sangat sangat membantu untuk mengurai segala ketidakjelasan di diri saya. Dan membantu saya mengenal diri saya sendiri.


Tambahan deh, di awal 2020 karya saya di-repost Ardhito Pramono!!! Seperti pertanda baik~ aamiin. Jadi semangat berkarya di 2020 ini. Yuk!


Si Kale-kale itu (karya yang ketiban rejeki di-notice Ardhito) *norak

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe