B for Better
Juli 09, 2012
Secara mainstream, kegalauan mahasiswa adalah nilai. IPK. Kalian akan nangis gulung-gulung ketika nilai yang keluar macam D dan sejenisnya. Ke-mainstream-an itu masih bertahan sampai tahun 2012 ini. Men, menjelang kiamat masih mainstream? kemoon~
Saya juga ndak munafik, saya juga pengen IPK nya kumlod. Siapa yang ndak pengen? Setidaknya IPK kumlod itu salah satu simbol bahwa saya berprestasi secara akademis. Ya ndak? Setiap akhir semester selalu dihantui pertanyaan, "Nilai mata kuliah ini dapat apa yah?" "Mata kuliah itu dapat apa yah?" ya demikian yang saya juga rasakan.
Sedih lho, ketika saya secara sengaja atau tidak sengaja mengetahui nilai atau IPK teman yang lebih bagus dibanding saya. Bukan sedih lagi, yang ada iri juga nongol. Siapa yang ndak pengen? Sekali lagi siapa yang ndak pengen dapat pengakuan tertulis bahwa kamu mampu mencapai titik tertinggi dalam sesuatu?
Berkali-kali saya kecewa sama diri saya. Memang (mungkin) saya kurang berusaha untuk mendapatkan pengakuan itu. Sampai akhirnya saya bertanya ke orangtua saya, dulu IPK Bapak sama Ibu waktu S1 berapa? Pernahkah kumlod? Itu untuk saya jadikan acuan. Bapak memang pernah kumlod, tapi Ibu tidak. Kemudian terucap kata-kata dari beliau:
"You no need high target, high target only make you down. Do everything in your range, you no need to force yourself. Take it slow, just do and done!"
Oh my Lord! Bikin saya totaaallllyy mbrambangi.. T_T
Sejak saat itu, saya tidak lagi membebani diri saya dengan pikiran-pikiran nilai saya kurang dsb. Sudah bisa menerima. Yang penting sudah berusaha, that was what my Mom said to me.
Sekarang saya bisa cheer-up, bahagia dengan apa yang saya dapat. Tapi tetep berusaha terus untuk mendapat 'pengakuan' yang lebih baik lagi. Saya juga sadar betul, saya bukan orang yang pintar dan pandai. Saya pas-pasan, apa-apa pas. Feels like Ima 'B'. But I'm real 'B'!
For anyone who feel the same way, cheersss!!!
I am a boy just a boy
Just one of the boy among the countless boy
Has nothing special, has nothing else
Individual who is not always been chosen
I am a girl just a girl
A girl nobody looks at when passing
Not pretty at all, so does eyes and nose
An extremely ordinary person
We are B B B class life, want to be A class
We are not not not person on top, want to stand at the top
We are B B B class life, want to be A class
We are not not not person on top, want to stand at the top
Not a big deal
That’s all right
Only meaningless sweat
Is flowing
Compared with my depressed heart
My surrounding is even more depressing
Because of the faces of people, I become tired
One day, I
Find out something special within me
And present it on the day
The few remaining in my heart
Before losing all my dream
Can the light shines on me?
Sorry for the poor-english :p
B-Class by DH 2 casts's lyrics from here
Picture made by myself, on a plain paper by boxy-pen + lomo-effect
Saya juga ndak munafik, saya juga pengen IPK nya kumlod. Siapa yang ndak pengen? Setidaknya IPK kumlod itu salah satu simbol bahwa saya berprestasi secara akademis. Ya ndak? Setiap akhir semester selalu dihantui pertanyaan, "Nilai mata kuliah ini dapat apa yah?" "Mata kuliah itu dapat apa yah?" ya demikian yang saya juga rasakan.
Sedih lho, ketika saya secara sengaja atau tidak sengaja mengetahui nilai atau IPK teman yang lebih bagus dibanding saya. Bukan sedih lagi, yang ada iri juga nongol. Siapa yang ndak pengen? Sekali lagi siapa yang ndak pengen dapat pengakuan tertulis bahwa kamu mampu mencapai titik tertinggi dalam sesuatu?
Berkali-kali saya kecewa sama diri saya. Memang (mungkin) saya kurang berusaha untuk mendapatkan pengakuan itu. Sampai akhirnya saya bertanya ke orangtua saya, dulu IPK Bapak sama Ibu waktu S1 berapa? Pernahkah kumlod? Itu untuk saya jadikan acuan. Bapak memang pernah kumlod, tapi Ibu tidak. Kemudian terucap kata-kata dari beliau:
"You no need high target, high target only make you down. Do everything in your range, you no need to force yourself. Take it slow, just do and done!"
Oh my Lord! Bikin saya totaaallllyy mbrambangi.. T_T
Sejak saat itu, saya tidak lagi membebani diri saya dengan pikiran-pikiran nilai saya kurang dsb. Sudah bisa menerima. Yang penting sudah berusaha, that was what my Mom said to me.
Sekarang saya bisa cheer-up, bahagia dengan apa yang saya dapat. Tapi tetep berusaha terus untuk mendapat 'pengakuan' yang lebih baik lagi. Saya juga sadar betul, saya bukan orang yang pintar dan pandai. Saya pas-pasan, apa-apa pas. Feels like Ima 'B'. But I'm real 'B'!
For anyone who feel the same way, cheersss!!!
I am a boy just a boy
Just one of the boy among the countless boy
Has nothing special, has nothing else
Individual who is not always been chosen
I am a girl just a girl
A girl nobody looks at when passing
Not pretty at all, so does eyes and nose
An extremely ordinary person
We are B B B class life, want to be A class
We are not not not person on top, want to stand at the top
We are B B B class life, want to be A class
We are not not not person on top, want to stand at the top
Not a big deal
That’s all right
Only meaningless sweat
Is flowing
Compared with my depressed heart
My surrounding is even more depressing
Because of the faces of people, I become tired
One day, I
Find out something special within me
And present it on the day
The few remaining in my heart
Before losing all my dream
Can the light shines on me?
Sorry for the poor-english :p
B-Class by DH 2 casts's lyrics from here
Picture made by myself, on a plain paper by boxy-pen + lomo-effect
1 komentar
cup...cup... belajar itu menurutku hasilnya tidak bisa dilihat setelah ujian, tapi dilihat 5 atau sepuluh tahun kedepan. sekarang kumlod, tapi 5 tahun lagi hanya bisa jadi "sampah" malah jadi beban to?
BalasHapus