'Blusukan' Pernikahan Putri Raja [Part II]
Januari 21, 2014
Selasa, 8 Oktober 2013
Hari itu adalah hari pertama kami, ah lebih tepatnya saya, Farid, dan Praend menginjakkan kaki ke Kraton dalam misi spektakuler ini *lebay*. Mbak Sarah, Mbak Lynda, dan Desti sudah lebih dahulu menjamah Kraton dan seisinya beberapa minggu sebelum kami. Disepakati meeting jam 9 pagi di Kraton Kilen. Tujuan meeting ini untuk berkenalan secara resmi dengan staf-staf Kraton yang akan berkoordinasi dengan kami selama acara nanti.
Saya ndak paham mana Kraton Kilen itu. Serasa sia-sia hidup di Jogja 21 tahun lamanya tapi ndak ngerti mana-mana. Haha. Menurut petunjuk di grup WA, kami disuruh menunggu di depan masjid Agung bagi yang ndak tahu mana itu Kraton Kilen. Jam 9 lebih sedikit, saya sudah mejeng di depan masjid Agung. Duh, yang lain mana nih? Panas.
Halo gaes, kalian di mana? Aku sudah di depan masjid.
Ndak ada respon di grup. Oke, clueless. Saya pun menuju parkiran dekat Pagelaran. Sudah parkir manis, dapat karcis, lalu Mbak Sarah telepon. Saya diberi tahu arah jalan menuju Kraton Kilen yang ternyata hanya sepelempar batu dari tempat parkir manis itu. Berhubung saya masih nangkring di motor, saya ndak perlu bayar karcis ke tukang parkirnya. Aih, Pak Parkirnya baik. Haha
Menuju Kraton Kilen. Saya masuk melalui sebuah gerbang yang ada tulisannya “Mesin motor harap dimatikan”. Ada beberapa Abdi Dalem yang tampak piket. Baru sekali ini saya masuk sini. Setelah clingukan terkagum-kagum, saya pun harus segera mencari kantor Pak R seperti yang sudah diberitahukan Mbak Sarah.
Karena saya bingung, maka saya tanya ke Abdi Dalem yang piket di situ. Oleh Abdi Dalem saya diantar masuk ke komplek Kraton utama. Saya masuk ke sebuah ruangan yang nampak seperti kantor. Di dalam ruangan ada ibu-ibu yang nampaknya Abdi Dalem juga. Si ibu tadi tanya ke saya ada perlu apa dan bla bla bla. Saya jelaskan maksud kedatangan saya mau bertemu Pak R lalalala. Si ibu pun paham dan menyuruh saya mengikutinya. Si ibu berjalan keluar, arah jalannya kembali ke Kraton Kilen tadi, loh jadi ini saya cuma muter-muter gitu ceritanya? Berhubung saya ndak paham apa-apa, ya saya ngikut aja.
Sambil mengikuti langkah si ibu tadi, saya nggumun (heran) *bilang aja udik* mengamati lingkungan Kraton ini. Asri, hijau every where..halah. Sampailah saya dan si ibu di sebuah rumah yang ada serambinya, rumah biasa bernuansa hijau dan banyak tumbuhan di sekitarnya. Dari dalam ruangan keluar seorang ibu-ibu lagi, si ibu ini memberitahukan bahwa Pak R sedang rapat. Saya pun disuruh menunggu. Duh, bener ndak ya di sini, jangan-jangan saya salah tempat. Saya telepon Mbak Sarah. Tak lama Mbak Sarah muncul dari sebuah gerbang. Saya dadah-dadah ke Mbak Sarah. Mbak Sarah memberi isyarat untuk mengikutinya masuk ke gerbang.
Dari gerbang tadi saya dibawa masuk ke sebuah ruangan memanjang. Di satu sisi dalam ruang itu sedang ada rapat. Saya dan Mbak Sarah duduk di sisi yang lain sambil menunggu kawan yang belum datang. Tidak lama satu persatu orang pun datang. Tapi kami masih harus menunggu Pak R yang masih rapat dengan tim media.
Setelah rapat usai, Pak R pun menghampiri kami. Saya, Farid, dan Praend pun memperkenalkan diri. Dari perkenalan dengan Pak R, ternyata eh ternyata, dunia sempit itu benar adanya, anak Pak R adalah teman saya satu jurusan di kampus. Lanjut, agenda hari itu adalah site visit di mana kami keliling-keliling komplek kraton untuk tahu tempat-tempat yang akan ada hubungannya dengan upacara nanti.
Kami beserta tim media, diajak keliling-keliling Kraton dipandu oleh Pak R. Ini menarik sekali buat saya. Sebagai orang Jogja, saya tentu pernah masuk Kraton, tapi untuk kali ini plus-plus. Kenapa plus-plus? Selain karena masuknya gratis, saya bisa masuk ke wilayah-wilayah yang wisatawan enggak boleh masuk. Hehe. Fyi, ada beberapa tempat di Kraton yang memang tidak diperbolehkan untuk dikunjungi wisatawan seperti wilayah Keputren dan Ksatriyan.
Tujuan dari site visit adalah supaya kami bisa hafal nama-nama tempat di komplek Kraton ini. Fyi lagi, di Kraton, semua tempat bahkan gerbang itu ada namanya. Gerbang pun ada banyak, ndak cuma satu dua. Nama-namanya pun ya cukup susah untuk dihafal. Salah satu yang paling saya ingat adalah tempat bernama Bangsal Manis, which is itu adalah tempat di mana besok hidangan prasmanan berada. Bwahaha. Selain itu ada Bangsal Kencana, di situ upacara panggih akan dilaksanakan.
Masih masalah nama tempat, untuk menyebut nama-nama itu menurut pengamatan saya, ada tambahan nama di depannya yaitu: Kagungan Dalem. Misal mau nyebut Bangsal Kencana, ya ditambahi Kagungan Dalem Bangsal Kencana. Yaa semacam itulah. Tapi itu tidak mutlak kok, jadi enggak disebut juga enggak apa-apa.
Kembali ke site visit. Kami mengamati apa-apa yang kami lihat, mencatat yang perlu dicatat. Hal yang paling penting saat itu adalah harus tetap fokus. Tetap fokus agar tidak ketinggalan rombongan. Kalau ketinggalan nanti nyasar enggak bisa pulang gimana? :|Sampai akhirnya kami tiba di Masjid Panepen di komplek Kraton Kilen, tempat dilaksanakan ijab-qabul. Di situ, kami istirahat. Si Praend, dia bawa bekal satu box makan isi pepaya yang sudah diris-iris dan benyek karena kepanasan. Duh..Pra.. :| Tapi ndak apa, yang penting makan-able.
Setelah dari Masjid Panepen, kami kembali ke kantor Pak R. Di sana Mbak Lynda mau bertemu Mas Sap. Siapa Mas Sap? Beliau itu Abdi Dalem bagian foto-foto. Jadi Mbak Lynda mau minta foto-foto buat ngisi gallery website nantinya. Sembari nunggu kopi-mengopi foto, si Ibu *lupa namanya*, mempersilahkan kami untuk makan. Whoohoo.. akhirnya makan. Kami makan pakai sayur, mie, tempe, nasinya nasi merah. Enyaakk~
Posisi kami saat itu di serambi kantor, which is depannya itu jalan menuju bangunan utama Kraton Kilen. Ya udah, banyak orang lalu-lalang, sebutlah GKR Hemas permaisuri Sultan, GKR Pembayun putri sulung Sultan sampai ajudan-ajudan juga. Kami yang saat itu lagi makan yaa..ya udah sih makan aja. Hahaha. Enggak ding, waktu GKR Pembayun lewat beliau sempet nyapa kami yang lagi late lunch, membuat kami agak..ahem, cengar-cengir..Monggo Gusti..dhahar..(Mari Gusti..makan..)
Selesai makan, selesai kopi-mengkopi, saya, Praend, dan Farid meluncur ke Kepatihan. Kepatihan itu kantor gubernur, tempatnya di Malioboro. Ini sebenernya tugasnya si Farid buat meliput general meeting keamanan dan transportasi acara Royal Wedding ini. Tapi karena aku juga butuh site visit kesana sama Praend, jadilah kami ikut. Sampai di Kepatihan, kami harus nunggu narasumber sampai selesai rapat. Di sana kami lihat GKR Bendara, putri bungsu Sultan yang nikahan dua tahun lalu. Saya sampe eyel-eyelan (berdebat) sama Prance gara-gara Jeng Reni itu. Tak pikir bukan Jeng Reni, eh waktu kebetulan ke halaman kok ada mobil Mini Cooper oranye yang plat nomornya bisa dibaca B 2 12ENY gitu. Barulah saya tersadar. Haha
Petualangan hari itu berakhir di depan jam di depan Keben, pintu belakang Kraton. Rencana untuk fitting baju yang akan dipakai saat d-day pun ditunda karena tempat sewanya tutup sore itu. Untuk kelanjutannya kita lihat nanti..ha ha ha.
P.S: ada beberapa nama yang saya samarkan demi kepentingan privasi individu bersangkutan :)
0 komentar