Wonderful Night , Wonderful Experience at JJC

Oktober 20, 2009

Oktober 17, 2009
Pukul 19.00 saya dan beberapa kawan saya merencanakan pergi ke Jogja Java Carnival (JJC) di Malioboro. JJC sendiri adalah acara rutin tiap tahun untuk merayakan HUT Kota Jogja.

Aku berangkat sama Merie dari rumahku yang nggak sampai sekilo dari Malioboro. Rumah sudah terkunci, kamera oke, air minum oke, semua oke. Kami berangkat....

Di perjalanan, kami menelusuri jalan perkampungan yang sepi karena penghuninya berada di Malioboro semua. Kami memilih lewat jalan Sosrowijayan karena dekat dengan start karnaval di Abu Bakar Ali. Banyak orang yang berjalan kearah Malioboro, membawa sanak keluarga dan teman-teman. Dan...Kamera! Kebanyakan pada bawa DSLR! Pocket udah nggak jaman lagi sekarang...dan saya sedikit kecewa karena hanya bisa membawa pocket camera.

Mendekati ujung jalan Sosrowijayan, terdengar gamelan khas Kraton yang menggema di jalanan. Hey! Karnavalnya udah mulai! Langsung Merie menarikku untuk berlari mendekat..apa daya, pagar manusia sudah mengepung tepian jalan Malioboro! Hey people, give me a way! Penuh..banget..! Saya memotret atraksi yang terlihat dari kejauhan, tapi pak becak bilang, "Maju lagi aja Mbak! Masih bisa, di sini ndak keliatan!!!"Oke deh pak...

Aku dan Merie pun maju, berusaha mencari tempat yang pewe untuk take more picture. Kurang beruntung, pagar manusia tidak bisa ditembus. Saya pun nekat untuk mengajak Merie marathon malam hari menyusuri jalan Malioboro sampai dapat tempat buat liat karnaval!

Seperti mengejar maling, kami berlari terus sambil sesekali mengamati pagar manusia kalau2 bisa diterobos. Beberapa kali mencoba untuk menerobos, tapi tidak berhasil karena alasan kesopanan...kejawen kami muncul lagi..hehe.

Aku: "Mer, kalo kaya gini caranya, kita pasti dapet 80 buat nilai lari! Sayangnya Pak Dib nggak nyuruh kita lari lagi! hosshh...hossh...
Merie: "Ho'o Mel!"

Di tengah perjuangan menerjang andong dan pak kusirnya, Merie melihat sosok Dwito di antara pagar manusia.

Merie: "Mel! Itu Dwito!!"
Aku: "Weh, iya! Dwitooo! Ada berry tadi (nek ga salah liat)!"
Dwito: "Weh Amel, di mana e?"
Aku: "Di paskib2 itu nek ga salah, ada Sita juga! hoossshh...hossh..."
tiba-tiba Josh nimbrung..
Josh: "Hossshh...hoooshh...hhehhhh..heehhhh...ada berry...hosshh..."
Merie: "Malah ngece! Ya udah ya, kita mau cari tempat dulu! Daaaaahhh..!"

Kami berlari..berlari..nabrak orang..zig zag..ngepot...terengah-engah...

tiba-tiba,
Lia: "Meeell!!"
Aku: "Ayooo Lii!! Melu aku!!"
Lia: "Iyoo, sikek, mbakku ilang!"
Aku: "Oh, yowis yooo!! Mau kesana dulu! Daaah Liii!"
Lia: "................................"

Misi mbak, misi maas...mau lewat nih..keburu-buru...kring krong...woy cepet woy....

Kata2 itu terus muncul dari mulut saya demi mencapai finish...sampai-sampai ada mas2 yang nyeletuk: "Iya mbak, biasa aja kaleee..."
Terus diliatin sama Merie dan masnya bilang: "Ups, koncone.."
Hahaha..makanya mas, ga usah bibiran...ono koncoku ngko dibrakot lhoo....

Tibalah kami di depan toko jam. Kami berhasil menemukan tempat yang peweeee...yaitu....TIANG BENDERA! Kami memilih di situ karena ada penekannya buat manjat agar kami yang pendek ini dapat melihat dengan jelas karnval yang lewat.

Aku: "Huaahh..akhirnya Mer.."
Merie: "Ho'oh...hosshh..."



tiang bendera ini menjadi pegangan kami..


Perjuangan kami tidaklah sia-sia, kami dapat melihat pertunjukan dengan sangat jelas dan bisa memotret ke segala arah dengan bebas....
Merasa tidak pewe manjat dengan kaki beralaskan sepatu, saya pun mencopot sepatu kets saya agar tidak licin. Wong jowo ki nek penekan kudu nyeker, yora dab??

Sepatu milik saya saya taruh di samping bantalan tiang bendera. Merie yang merasa khawatir sepatu saya ilang beberapa kali melihat ke arah sepatu saya memastikan bahwa sepatu saya masih ada..haha..makasih ya Merrr....
Tapi, benar kata Merie, tiba-tiba ada segerombolan anak muda (haiah..berasa tua) yang berdiri di belakang saya dan Merie yang sedang memanjat dan asik sendiri menyaksikan karnaval. Merie mendengar suara2: "Heh, ono sepatu ki.."
Merie mengingatkan saya: "Mel, sepatumu mau diambil orang tuh.."
Aku: "Mas, itu sepatu saya, jangan diambil ya..saya nggak punya sepatu item buat upacara nek itu tok ambil..oke?"
Mas2nya: kabuuurrrr......





ini dia sepatu tanpa tanda jasa milik saya ditemenin sendal merah..



Merie berkata pada saya, "Wah, baru tau aku, pantes negara sebelah itu ngiri sama kita...emang bener2 kaya budaya negeri kita ini..."
Wow..anda benar saudari Merie...


Lanjut pada penampilan peserta2 karnaval. Cemacem rek! Unik, menghibur, keren, lucu, indah, anggun..wah pokoke semua kata-kata yang bagus keluar semua...Semuanya menarik!
Yang paling menarik ketika sebuah kelompok kesenian dari kepulauan Riau....kenapa kami tertarik?? Selain karena musiknya rancak2, ada daya tarik lainnya...saya dan Merie sepakat bahwa ini yang membuat grup ini sangat menarik...apaan siih?? liat deh...hehehehe....


ini mas-mas keren dan maniiisss sekali..asli orang Kep. Riau lhoo..

Itulah..sedikit intermezo saja..hehehe...
Sedikit info, mas-mas entah siapa namanya itu semangat sekali menabuh genderang di hadapannya..mungkin saking cintanya dia sama kesenian khas daerahnya itu kali ya...wow...jadi tambah kesengsem...

Well, kembali lagi dengan atraksi peserta lainnya. Sebelum kami menemukan mas yang manis itu, kamu menemui kejanggalan dan kekonyolan yang terjadi ketika arak-arakan berlangsung. Ketika rombongan arak-arakan buto ijo melintas, sang bapak penyunggi buto ijo celananya melorot! Kontan semua penonton yang melihat tertawa, termasuk saya...Si Bapak kemudian berlutut dan membetulkan tali kolornya yang melorot..whahaha..si Bapak...malu2in ah....sayang sekali saya tidak mengambil gambarnya karena alasan etika dan sopan santun...hehehe..kasian lah, masa di publikasikan...

Ada lagi, kali ini saya menangkap keisengan penonton terhadap peserta karnaval. Di depan saya ada mas-mas yang memotret dengan kamera cellphone. Ketika rombongan tarian Angguk dari Kulonprogo melintas, tahukah apa yang terjadi? Penari Angguk yang terdiri dari tiga orang pemudi yang cantik jelita dibalut busana hitam dengan celana mirip hotpants melenggok di panggung berjalan itu kena sasaran si mas nya tadi. Si Mas itu memotret (maaf) pantat Mbak-mbak penari angguk yang sedang melenggok dengan luwesnya dari bawah! OMG! Ra sopan...walaupun si Mbak penari pakai celana, tapi tungkainya yang putih mulus dibalut stocking itu tetap saja terlihat..wow bagi mas-mas jahil itu..saya dan Merie hanya bisa mengelus dada...semoga masnya mendapat balasan yang setimpal..amiin..
Namun, tanpa saya sengaja ketika memotret Angguk yang sama, yang kena juga (maaf lagi) pantatnya saja!!! Bukan berarti saya nakal kan??? Hehehe..demi kemajuan anak bangsa, saya tidak mempublish foto tersebut...hehehehe


Masih banyak pertunjukan unik lainnya. Total pertunjukan kurang lebih 25 grup kesenian baik dari Jogja, Indonesia, maupun luar negeri. Malam yang menakjubkan....indaaaahh...kental dengan budaya dan tradisi...Like this!
Ada beberapa foto yang saya sukai..ini dia..hehehe


ini waria lho..tapi cantiiikkk banget...ada yang mau??

meskipun sudah lanjut..tetap bersemangat berkesenian...like this..


Si Embak ini tetap tersenyum meski beban berat ada di kepalanya


Nini Thowok ini diduga adalah kawan sekolah saya...
dia mendekati saya dan minta difoto...


Transformers made by Cah Smada..


so gaudy in make up...

kami berpakaian seperti mereka...


dan mereka senang seperti kami...


Batman without Robbin....


but the Batman with The Pooh..


pilar-pilar cahaya.............


Itulah keunikan, keindahan, dan ke-ke yang lain yang mewakili suasana malam itu...mungkin tidak cukup mewakili...semoga tahun depan acara serupa tetap ada dan lebih meriah lagi...... :D

Acara selesai pukul 21.25. Saya dan Merie kembali pulang kerumah menyusuri perko di mana pedagan kaki lima mulai mengemasi dagangannya untuk segera pulang kerumah. Pemandangan berubah menjadi deretan lesehan malam hari yang menyajikan makanan-makanan nan lezat...mangut lele, pecel lele, bebek goreng, dan lain lain.....ngelihe pwol!!!

Saya dan Merie pun akhirnya tiba di rumah saya, kaki dan tangan pegel semua! Kaki pegel gara2 lari plus manjat tiang bendera dan tangan pegel akibat berpegangan di tiang bendera tak kurang dari satu jam...weleh..weleh...

Kesalahan yang kami lakukan adalah: seharusnya kami belajar untuk ujian mid semester hari Senin. Tapi melewatkan acara seperti JJC adalah kesalahan yang lebih fatal daripada nggak belajar buat ujian!!! Setujuuuu???? SAYA SETUJU!!


See ya at JJC 2010..... :D

You Might Also Like

4 komentar

  1. saya juga berharap tahun depan bakal lebih baik karena saya bakal nonton juga. amin. ahhaha. siapa tau masnya yg dari riau dateng lagi hehe.ehemmm!
    belajar bisa dari mana aja mel... siapa tau pas ngerjain soal kepikiran mas riau jadi maju lancar bolpennya:D

    BalasHapus
  2. waha..semoga sajaa...amiinnn... masnya manis e..
    yap, setuju! lancar bolpenku za! anyarrr e... :p

    BalasHapus
  3. pilot apa standard??? haha ra ana sing dodol ning kene:D

    BalasHapus
  4. kenko! gelly pen! haha..pilotku diilangke mahe je
    mesti bolpen neng kono awet2 ra koyo neng kene..cepet garing..cepet entek..

    BalasHapus

Subscribe