I Love Fried Chicken

Februari 08, 2012



Rutinitas di awal semester bagi mahasiswi yang masih wajar seperti saya adalah KRS/Key in/Input atau apapun itu namanya. Memilah memilih mata kuliah apa saja yang akan diambil semester ini.

KRS-an saya biasa aja sih sebenarnya. Hanya, ada part di mana itu menjadi hal yang begitu menantang bagi saya dan teman-teman seperjuangan saya. Mengisi form KRS 4 lembar? Ah..bukan apa-apa. Galau mau nambah mata kuliah semester atasnya atau tidak? Biasa. Bingung mau mengulang mata kuliah semester ini atau ambil SP? Nothing. Ndak bisa masuk portal akademik untuk entri data? Lewat.


Kalau sudah baca tulisan yang dulu, pasti tahu apa saja euforia KRS versi saya. Kali ini sedikit beda ceritanya.

Berangkat jam 8.30 dari rumah ke kampus. Sudah ramai rupanya. Ambil form KRS kemudian diisi. Deprokan di depan pintu toilet samping ruang Sub.bag pendidikan mengisi form dengan tekun dan seksama bersama teman-teman.

Diputuskan mengambil 24 sks. Dengan 4 sks mata kuliah yang sudah basi (mengulang :p). Lanjut mencari dosen pembimbing. Nyari ke kantor jurusan. Ah, sudah bisa ditebak, beliau tidak ada. Tanya sana-sini ndak ada yang tahu pergi kemana. Sampai saya diajak Heny untuk menemaninya pergi ke RS-dari RS ke kopma beli es krim-makan es krim sambil rumpi-dan pencarian berujung deprokan di depan pintu GK I bersama rombongan. Seperti biasa, bertemu teman lain yang sudah beres mendapat tanda tangan dosen pembimbing masing-masing.

Hal yang pasti keluar dari mulut mereka adalah, "KAMU UDAH BERES KRS-NYA?"
dan jawaban saya dan rombongan saya (geng yang dosen pembimbingnya sama), "BELUM!"
dilanjutkan dengan perkataan teman saya, "DOSENMU ITU SIH YA? HAHAHAHA!"
dan saya+rombongan hanya bisa senyum-senyum kecut sambil mbatin "UASSEEMMM CUOOOK!"

Usaha menelepon dan mengirim pesan singkat pun tak digubris oleh Sang Dosen. Pasrah menanti. Mencoba beranjak dan kembali menuju ruang kantor jurusan. Bertanya pada siapa saja yang ada di sana. Tak ada yang tahu pasti beliau di mana. Sedikit titik cerah, beliau diketahui sedang rapat di suatu tempat. Tunggu sajalah kalau begitu. Asik nunggu leyeh-leyeh di kursi kantor jurusan sambil menikmati sejuknya udara AC..ada kawan angkatan 2008 lewat. Sebut saja Mas Dodi.
"Nunggu siapa kalian?"
"Prof Goreng, Mas.."
"Wooo, rapat beliau. Rapat guru besar di rektorat sana!"
"Sampai jam berapa ya kira-kira?"
"Jam 5!"
"Haa??? Ngapusi!"
"Weh, kok bohong to? Serius ini."
Oke, akhirnya diputuskan pencarian stop dilanjut besok lagi. Janjian sama rombongan ketemu lagi besoknya jam 7 pagi di kantor jurusan. Sepakat! Pulang~
Dalam perjalanan pulang, saya mbatin kenapa sih KRS-an selalu rumit begini. Mau dapat tanda tangan aja susahnyaaa...
Lagi ndumel dalam hati, hp saya bergetar. Posisi lagi di tengah jalan, bingung mau mlipir gimana dan di mana. Errrr..saya menebak ini telepon pasti ngasih tahu kalau dosennya ada!
*minggir sambil rogoh-rogoh saku*
*pencet tombol ijo*
"HALO?! LAGI DI JALAN!!"
*pencet tombol merah*
*bablas muter balik ke kampus*
*ngecek sms masuk*
BU GORENG RAWUH
Haah..apa kataku..bener kan~ Errrr banget pokoknya =..=
Balik ke kampus lagi, lari-lari dari pakiran menuju kantor jurusan. Heny sudah setia menanti di sana. Langsung kami ke ruang Guru Besar. Entah seberapa besar beliau-beliau itu. Semoga bukan kepala mereka yang besar. *whhooopss*
Banyaaak sekali yang akan antre mendapat tanda tangan beliau. Beliaunya baru sholat. Nunggu sebentar. Pas sudah selesai, banyak yang ancang-ancang lepas alas kaki untuk masuk ke ruang Guru Besar. Waktu ancang-ancang, dosen sedang merapikan diri. Bisik-bisik mulai muncul. Termasuk saya dan Kinan teman saya. Bisik-bisik pelaaaan..jangan sampai terdengar!
"Dosene lagi macak!"
Ada suara seperti itu, pelaaan..dan benar!
Tiba saatnya masuk dan ambil antrean. *mirip antre ambil zakat*
Baru mau masuk, ada mas-mas cool yang dengan pede-nya masuk sendiri ke ruangan sejuk itu. Wah, dia tumbal yang pas untuk Sang Dosen. Bawalah orang ganteng dan cool supaya selamat! (y)
Spontan semua ambil antrean di belakang Mas Ganteng ini. Ah, ganteng juga bukan jaminan untuk bebas dari omelan. Mas Ganteng diomeli karena berbagai kesalahan di lembar KRS-nya. Tapi, akhirnya ditandatangani juga sama Sang Dosen.
Begitu Mas Ganteng keluar, Sang Dosen angkat bicara:
"Siapa tadi yang bilang 'Dosene lagi macak'?!"
*suasana berubah jadi horor*
*hitam..kelam..suram..dingin..mencekam*
"Ndak ada yang mau ngaku? Tak tunggu sampai ada yang mau ngaku!"
*meeeen...padahal suara tadi pelaan lho, mosok bisa kedengeran??*
"Ndak ada yang mau ngaku juga?"
*semua mata saling lirik, antara takut ngaku dan takut kalo ngaku ndak dapat tanda tangan*
Saya tahu siapa pelakunya. Tapi masa iya saya nunjuk orangnya? Namanya membunuh teman sendiri dong. Biarkan dia mengaku sajalah...
Akhirnya kemarahan Sang Dosen mereda. Kemudian beliau memberi ceramah panjang lebar tentang pentingnya menjaga penampilan di depan orang lain. Itu bagian dari kesopanan dll..benar sih..yayaya~
Akhirnya kami rombongan berhasil mendapatkan tanda tangan beliau! Tampaknya sampai kelulusan nanti bakal terus berurusan dengan beliau. Tidak ada pergantian/rolling dosen pembimbing sih...ah tak apalah. Anggap saja itu bonus.
Akhirnya...pulaaaaang~~~ KRS telah disetujui~~ dudududduu~~


tempat nyolong gambar

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe