Menggambar Senang

Januari 31, 2013

Selamat malam dunia yang luas,

Belakangan ini rasanya terbangun dari tidur hanya untuk melihat dan merasakan makin sempitnya duniaku. Maka aku lebih memilih untuk banyak tidur :p

Sambil merenung, membuka 'dunia kecil' yang disebut Twitter, membaca yang ada di lini masa, ada seorang kawan yang memposting link blognya, kubuka, aku suka membaca cerita orang--yang kukenal terutama--dalam blognya tersemat link blog lain milik temannya. Kubuka juga, dan aku mendapati satu posting. Dalam paragraf terakhir, si penulis (Zahra) berkata: "Kalau boleh jujur, saya lebih suka hadiah yang dibuat sendiri oleh si pemberi". Kemudian ada dia melanjutkan: "Rasanya lebih manis dan tulus.". Lalu: "...si pemberi yang menghasilkan hadiah dengan tangannya sendiri, mau meluangkan waktunya dan merepotkan diri sendiri demi membuat karya yang bagus untuk kita. Manis, bukan?".

Kalimat-kalimat itu mengingatkan pada gambar-gambar yang kubuat belakangan. Aku tak banyak membuat gambar semenjak jadi mahasiswa. Aku juga bukan orang yang pandai sekali menggambar, hanya bisa saja. Aku menggambar kalau aku ingin. Seperti mood, tapi mood ini bukan seperti mood menulis yang bisa dipancing. Aku menggambar untuk abangku, adikku, kedua orangtua, teman dekat, dan orang yang kukagumi. Let's say, aku menggambar untuk orang yang spesial. Dan, tiba-tiba aku menggambar lagi tadi malam.




Smile Balloon and Fiersa

Haha. Aku tertawa sendiri setelah menggambar itu. Yang kugambar adalah Fiersa Besari, musisi asal Bandung. Sudah beberapa bulan ini aku gemar mendengarkan musiknya, me-retweet kicauannya di Twitter, mengunduh secara gratis lagu-lagunya. Mood untuk menggambar muncul begitu saja, seketika setelah melihat avatarnya dengan pose serupa. Di sampingku ada kertas kosong, lalu aku mengambil seperangkat connector-pen warna-warni milikku. Gambar pertama tidak berhasil, kuulangi lagi dan jadilah. Cukup berbentuk. Haha. Dan aku cukup senang. Tidak semua gambarku berbentuk indah :p

Yang kusadari dari itu adalah, rasanya aku mengalami proses yang sama seperti perkataan Zahra di blognya. Anggap saja aku membuat hadiah. Dan ya, aku memberikannya ke Fiersa lewat mensyen di Twitter dan Instagram. Entah, aku hanya ingin memberi saja. Supaya berbagi kesenangan juga :D

Bertambah senang ketika si objek gambar merespon pemberian itu:




 

Yaa..gambarnya jadi avatar sehari. Hahaha. Sudah ganti ketika aku memasang tweetnya di atas. Kalian, yang pernah aku buat gambarnya, sudah tahu alasannya? Aku akan menggambar jika aku ingin. Tapi aku pernah menyesal menggambar. Kurasa tidak perlu kusebutkan aku menggambar untuk siapa. Hanya jika kau membaca ini suatu saat, itu bentuk ketulusan, dan kau menodainya. Ah, sudaah sudaah. Menggambar kan untuk senang, senang jika menggambar.

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe