Numpang Debut

Februari 02, 2015


Halo 2015! Halo Februari!

Sempat berpikir tidak akan ada semacam ‘loncatan’ di tahun ini. Ternyata ada momen yang tidak diduga jadi momen yang cukup berharga di awal tahun ini.

Pekerjaan yang menyenangkan adalah hobi yang dibayar. Begitu kata Ridwan Kamil. Saya seneng banget hobi dibayar. Setelah tahun lalu bergabung bersama Hasta Craft hingga sekarang akibat dari hobi saya, dengan tidak teruga saya ‘dijawil’ teman karena hobi saya juga.

Kiki Ramadhani, saya sempat cerita soal dia di blog ini. Teman sebangku waktu saya SMP dulu, dia yang ‘njawil’ saya. Dia dengan mengejutkan membuat buku kumpulan puisi. Kiki ini memang lahir dari orang tua yang menggeluti sastra dan bakat sastra kedua orang tuanya nyanthol di dia. Saya ditarik dia untuk membuat
visual pendukung puisi-puisi di bukunya. Mengejutkan.

Setelah pertemuan singkat dengan Kiki, dijelaskan ini itu, saya mikir, gimana ya enaknya? Dibikin seperti apa ya? Ih ternyata susah juga ya menerjemahkan kata-kata dalam wujud visual. Takut enggak cocok. Takut jelek. Takut wagu. Pokoknya takut.

Akhirnya, jadilah beberapa visual yang sebenarnya saya masih agak ragu buat diajukan ke Kiki. Ah, ndak apa lah, diperlihatkan dulu, kalau ada revisi ya belakangan. Eh, ndak tahunya Kikinya senang. Wah alhamdulillah, saya juga senang, senang karena enggak perlu revisi. Saya sudah lelah dengan revisi skripsi juga soalnya. Aih..malah surhat.

Puncaknya adalah 31 Januari 2015. Peluncuran buku ‘Memorabilia’. Saya datang, sendirian ke acara peluncuran di salah satu kafe. Padahal mah saya sudah ajak teman, tapi teu aya yang datang ikut. Kunaon?? Sedih. Berhubung saya strong, mandiri, dan perkasa, jadi saya tetap datang meski sendirian. Sendiri itu enggak dosa. Menerjang hujan, saya sampai di kafe agak terlambat. Udah rame kafenya. Ih, saya takut krik-krik dan awkward.

Sampai di kafe yang ada di lantai dua, saya disambut Kiki, cipika-cipiki. Eh, ternyata ada beberapa teman SMA dan SMP yang diundang juga. Syukurlah enggak jadi krik-krik. Salim sana sini, say hi sana sini. Saya pun duduk gabung dengan beberapa teman SMA, sahabat-sahabatnya Kiki. Terus saya dikasih buku ‘Memorabilia’ sama Kiki. Saya terharu, saya buka plastiknya, kemudian saya buka halaman awal tiap bab nya dimana visual yang saya buat terpampang. Wah..ada beneran...ih apiiikk. Da aku mah apa atuh amatiran begini bisa jadi begitu.

Ini debut terselubung. Numpang. Jadi harapan ada yang kasih selamat, kasih bebungaan, kasih kado itu hanyalah angan belaka. Mana lagi kere, enggak bisa beli hadiah sendiri, bahkan untuk beli minum di kafe itu saja saya ngampet karena enggak punya uang. Nggak apa-apa! Besok kalau sudah punya uang saya mau ada selebrasi sendiri. Huh. Sampai rumah pun saya pamer ke Mamak dan Bapak teu aya yang kasih selamat juga. Ah iya, mereka berdua hanya akan kasih selamat kalau saya sudah wisuda! HAHA.

Debut pertama saya ini juga banyak evaluasinya. Saya sendiri sih yang evaluasi. Atau ada yang mau beri kritik saran? Yang jelas, masih banyak kekurangannya, karena pada dasarnya itu dibuat dengan konsep yang kurang matang, pembuatan yang terburu-buru, finishing yang juga kurang maksimal, dan lalalalala.

Terlepas dari saya datang ke launching sendirian, terlepas enggak ada yang kasih bunga ucapan selamat, terlepas dari kekurangan-kekurangan yang ada, I’d like to say thank you very much much much buat Kiki atas kepercayaannya pada saya untuk membuat visual ini, maaf beribu maaf karena saya masih amatir dan kurang maksimal dalam membuat visualnya. Buat diri saya sendiri, terima kasih sudah berani melangkah sejauh ini. Pada akhirnya:


Aku tidak mungkin berlari sejauh ini jika tidak ada yang aku perjuangkan

– Sepucuk Memo (Memorabilia)

'Penampakan' di tiap awal bab 'Memorabilia'

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe