Tercontreng 2018

Januari 13, 2019

Woey~ Terima kasih 2018 dan selamat datang 2019!

Bersyukur bisa melalui 2018 dengan ambyar menyenangkan. Banyak sekali hal yang patut saya syukuri di 2018. Mulai dari soal berkarya sampai soal pengembangan diri. Apa aja yang sudah tercontreng di 2018 lalu? Berikut:




Banyak bikin pop-up frame

Alhamdulillah bisa bikin pop-up frame atas permintaan maupun tanpa permintaan untuk teman-teman saya. Sempat bikin buat Nuzul, Kinta, Merie, Mas Bem, Mbak Devi, sama Mas Toni. Mayan yak, bisa bikin enam itu suatu ke-produktifan yang tidak terduga~

Ketemu dan sharing sama ilustrator-ilustrator

Ini~ saya sempat ketemu beberapa ilustrator di 2018. Ada Mbak Puty (@byputy), Mas Imam Zakaria (@kamisketsa), Mbak Fenty (@monsterbuaya), sama Mas Cyndo (@yehezkielcyndo). Bahkan, sama Mbak Fenty saya ketemunya dua kali. Senengnya juga, saya masih keep in touch sama mereka, ya walaupun cuma berbalas DM atau komen feed di Instagram, tidak apa-apa~ Senang!

Bikin karya kolaborasi

Senang diberi kesempatan untuk kolaborasi dengan Mas Bem (@bemandry). Membuat visual lagunya yang berjudul 'Kamu'. Juga akhir tahun 2018 kemarin ditodong Mas Yudha dari Yudha and The Remora (YTR) untuk bikin visual lagu-lagu mereka. Dan kabar bahagianya, baru saja launching albumnya di hari pertama 2019 ini! Kyaa~

Beres Inktober!

Tak kuduga, tahun 2018 saya bisa betah bikin 31 gambar buat inktober. Padahal tahun sebelumnya saya payah, cuma beres berapa gambar doang. Memang 2018 kemarin jadi tahun yang ajaib buat saya. Bisa nggambar sebanyak itu, ya walaupun diunggah ke Instagramnya telat, tapi mayan lah saya bisa beres 31 gambar plus caption-nya. Buat yang mengikuti Instagram saya, pasti tahu betapa panjang isi captionnya yang curhatan semua itu. HAHA.

Masup koran!

Mak! Biasanya nyari narsum buat ditulis buat dimuat di koran, sayanya gantian jadi narsum dong. Hahaha. Sebuah kebanggaan yang pride. Itu gara-gara teman saya liputan, Ega, dia kehabisan stok narasumber. Hahaha. Jadi aja saya ditodong jadi narsum dia. Nggak apa-apa, mumpung yekan~

Masup tipi!

Nah ini juga kasusnya mirip sama yang di atas itu. Cuma, bedanya fokusnya bukan ke sayanya. Jadi saya masup Kompas TV gara-gara temen liputan saya kepepet nggak ada narsum juga buat wawancara. Jadi aja saya pura-pura jadi pengunjung tempat wisata buat diwawancara. Eh, ini rahasia yak~ hahaha.

Punya komputer plus pen tablet

Bukannya udah punya ya? Iya, cuma yang ini adalah hasil tabungan saya sendiri selama merumput nyaris dua tahun ini. Mungkin buatmu ini biasa aja, tapi buat saya, ini salah satu impian saya yang akhirnya tercapai. Thank God, I'm very blessed!

Ikut workshop menggambar dan menulis

Menjadi kesempatan pertama saya ikut workshop menggambar bareng Mbak Fenty di bulan ramadan tahun lalu. Dilanjut workshop journaling singkat bareng Mbak Puty. Workshop menulis kemarin bisa ikutan karena ada kesempatan dapat kursi gratis. Haha. Dan yang ngisi workshop adalah kawan, guru, ayah paling ndemenake yakni Mas Agung (@agungpurwandono). Pas sudah.

Beres baca 10++ buku

Hal yang patut disyukuri. Bisa beres beberapa buah buku. Walaupun belum semua bisa diulas di blog ini, menyelesaikan setumpuk dosa buku bukan hal enteng bagi saya. Buku favorit di 2018 apa? Jakarta Sebelum Pagi. Udah itu.

Silaturahmi sama teman lama dan teman jauh

Ini juga hal yang sangaaat saya syukuri di 2018 kemarin. Bisa ketemu teman lama dan teman jauh. Ada Tante Shinta dari Manado yang menyempatkan mlipir di sela kegiatan kantor. Ada juga Rima sama Hamid, sejoli yang sempat mampir pamitan sebelum balik ke Waingapu. Ada juga Diana yang membawa kabar bahagia mau lanjut studi di yurop. Terus terakhir ada Teteh Awangesti, menyempatkan buat ngobrol sebentar mulai dari ngomongin buku sampe kerjaan. Senang!

Liputan region

Hmm ini antara syukur dan kufur. Tapi katanya kan harus melihat segalanya dari sisi positif. Anggap sayanya jadi nambah banyak relasi, pengalaman, masalah, dan tempat baru di region. Ehehe.


Oya, di luar diri saya, hal yang saya juga bahagiak banget adalah dua teman baik saya, Merie dan Widya akhirnya menuntaskan masa lajang mereka di 2018. Selamet ya gaess~ bahagia selalu kaleaan~ Juga, bahagiak menyaksikan si bungsu jadi mahasiswa di jurusan pilihan dia. Bangga. Berasa mak emak banget dah uwe.

2018 jadi tahun yang panjang. Yang sebenarnya juga saya nggak luput dari perih, takut, dan perasaan amburadul lainnya. Dan karena yang nggak enak semua itu saya juga jadi lebih bisa mensyukuri yang enak-enak. Hehe.


Udah itu aja secara garis besar. Karena ya ternyata betul, kalau kita menghitung nikmat tu nggak akan ada habisnya. Huhu. Lalu, akan mencontreng apa aja di 2019 ini? Tahun ini menjadi tahun penentuan sih bagi saya. Menentukan mau lanjut di karir yang sekarang apa mau geser. Dan..harus menentukan mau sama siapa partner hidup saya. Sama paling penting, mau ke arah mana saya memaksimalkan karya visual yang saya buat. Oya, sama mau memilih ajakan kolab mana yang akan jadi fokus saya tahun ini. Bismillah!

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe