Puisi Canda Puisi
Maret 25, 2016Tiba-tiba seorang kawan yang berada nun jauh di negeri juragan
milktea, dengan sukarela dan selo membuatkan saya puisi. Sebut saja Mamang Ayub. Katanya, 'aku bikinin puisi buat kamu’, judulnya:
JANGAN JANGAN KITA
Aku pernah mau main bola, tapi aku salah bawa, yang kubawa gerobak mie ayam tetangga,
Tetanggaku marah, aku dikejar-kejar sampai ke Nigeria
Lalu aku sembunyi supaya aku aman
Nyatanya aku salah
Aku ketemu harimau
Tapi dia enggan makan aku, kuselidiki eh ternyata dia harimau banci
Lalu aku salim ke harimau, pamit mau pulang
Dan aku dikasih ongkos
Sungguh harimau jutawan
Aku kini pulang, lalu solat magrib
Setelah solat aku beli gorengan
Lalu kulihat sosok itu
Yang ternyata dirimu
Dalam hati, aku terus bertanya, siapakah dirimu?
Dirimu hadir setelah aku dikejar tetangga,
Ketemu harimau,
Beli gorengan,
Jangan-jangan kita..... ?
(Mamang Ayub RoboCop, Maret 2016)
Terima kasih banyak, Mamang, puisinya. Puisi itu dibuat berdasar kutipan kata-kata saya di kolom komentar postingan Instagram saya ‘jangan-jangan kita’. Mendapat respon dari Mamang, ‘eh aku bikinin puisi dulu aja gitu ya?’. Dan jadilah puisi di atas.
Puisi ala-ala tokoh Dilan bikinan Pidi Baiq. Puisi nggak harus mendayu-dayu, melankolis. Puisi dibuat dari kejujuran, kata seorang teman yang mengutip kata-kata seorang tokoh, entah siapa. Tapi puisi juga bisa dibuat dari bercandaan. Saya juga mencoba membuatnya:
AQUA DINGIN
aku ngantukan
katamu aku kurang olahraga
makanya jadi pucat
katamu foto ijazah kuliahmu dan sekarang jauh berbeda
foto ijazah lebih segar
sesegar aqua dingin
karena rajin olahraga.
Foto ijazah SMP mu wajah hitam rambut genteng
belah tengah simetris
mungkin sekarang kamu tidak sesegar aqua dingin
tapi sama segar dengan air yang dimasak dengan api kompor
yang aku minum tiap hari
kadang bisa ditambah teh, sirop, atau susu
sesukaku
(Amenk, yang tak sesegar aqua dingin)
Dibuat berdasar candaan dengan seorang kawan. Asik ya bikin puisi itu.
3 komentar
Aiiih, jadi pengen bikin buku kumpulan puisi, yang isinya satu puisi aja cuma satu halaman satu huruf
BalasHapusGimana sih cara follow blog kamu ini??
BalasHapusMamang! Ku terkejut terharu Mamang mampir kemari~ #MamangAyubIdolaku
HapusBikin atuh Mang, pasti yang bacanya enak, nggak cepet habis~
Sudah bisa di-follow, Mang~ Ada di right side-bar paling bawah :D