Flash Back (Part 5)

Agustus 30, 2010

Akhirnya muncul part 5. Hehe..
Setelah kejadian foto buku tahunan dan baksos, Ipa Tiga memang tidak kumpul-kumpul bersama lagi. Namun, kami kembali berkumpul dalam kesatuan utuh pada acara WISUDA. Tidak terasa memang, saya sendiri merasa baru kemaren diwisuda SMP, tau-tau sudah wisuda SMA.



Seperti wisuda pada umumnya, kami seangkatan 2010 memakai kebaya lengkap bagi yang perempuan dan jas lengkap bagi yang laki-laki. Saya, tentu pakai kebaya, warna coklat tapi saya tidak dandan seperti teman-teman saya yang lain yang kebanyakan pada niat dandan ke salon dan make-up sak kandele. Pikir saya, ah ndak apa-apa ndak dandan, toh ini bukan wisuda S1 dan saya juga ndak mendapat posisi ‘garda depan’ di angkatan ini.
Berangkat dibonceng bapak ke gedung olahraga (atau semacamnya) STIE YKPN. Di jalan diliatin orang-orang karena tampak seperti orang mau kondangan. It’s oke deh nggak masalah. Sampai tujuan, saya dan ayahanda berpisah karena tempat duduk wisudawan/wati berada di depan sedangkan walimurid di belakang.



Bergabung dengan kawan-kawan lain yang tampaknya sebagian besar ‘niat’ diwisuda karena pada cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Masih sedikit yang hadir. Tidak lama, semua sudah hadir dan prosesi wisuda pun dimulai. Momo, adalah teman kami sekelas Ipa Tiga yang mendapat nilai UN paling tinggi. Dia mewakili Ipa Tiga sebagai salah satu murid ‘garda depan’ kelulusan kali itu.
Prosesi demi prosesi berlalu dan tiba ketika setiap siswa dikalungkan samir tanda kelulusan. Setelah itu selesai sudah acara wisuda. Selesai bagi panitia, belum bagi kami wisudawan/wati karena ini saatnya foto-foto! Ndak afdol kalo ndak foto-foto..betol? haha..
Pada sesi ini, saya bersama widya, merie, dila, dan okta ketika itu masih berada di kerumunan para narsiswan dan narsiswati yang asik foto-foto sama Pak Kepsek. Nah, tiba-tiba saya kehilangan jejaknya widya, okta, dan merie. Saya bersama dila mencari mereka bertiga. Berhubung saya punya hape, saya sms si widya.

Yank, km dimana?


Begitu bunyi sms saya ke widya, kami sudah terbiasa menggunakan sapaan ‘yank’ satu sama lain baik ketika ngobrol maupun sms. Saya mengirim sms di tengah keramaian orang-orang yang lagi asik foto dan sambil tengak-tengok nyari widya cs. Tidak berapa lama, ada sms masuk. Dari Kikur, teman dari kelas Ipa Empat:


Yank?? Whahahahaha


Lohh?? Ada apa ini? Oh nyes! Saya salah kirim ke Kikur! Karena apa? Karena nama kontak widya dan kikur atas bawah yaitu Kikur dan Kiyul! Harusnya saya kirim ke kiyul bukan kikur! Haduhh..malu saya..bangeett.. untungnya, selama sisa acara itu saya nggak ketemu dan melihat si kikur. Alhamdulillah, nek iya mau ditaruh mana panta(t) saya??? Namun, sekarang, saya masih sefakultas sama si kikur, untungnya lagi nggak se jurusan! Tapi saya bersyukur dia keliahatannya sudah (me)lupa(kan) hal memalukan itu. Hehehe..

ini nih yayank ku..hehe





sama merie.. :)


sama okta.. :)

sama dila.. :)

Selesai foto-foto..saatnya pulang. Kok pendek banget ceritanya? Maaf beribu maaf karena saya lupa kronologinya..hehe. sebelum benar-benar pulang, saya sempat memotret widya bersama Pak Tumingan, school staff yang paling kece se 4B! haha.

widya ft. pak tumingan :D

Well, oke, saya bakal kangen banget masa-masa SMA. And now, I’m a university student! Akan ada kisah selanjutnya nih di part 6 dengan saya sebagai mahasiswi! See ya :D

You Might Also Like

2 komentar

  1. nyahhahaha
    ak jd inget.. wah,, bsa dbyangkan se-kobonk apkah mukamu nek mpe ktemu ma kikur ya menk..
    kangen masa SMA ki..hha

    BalasHapus
  2. hooh! untunge ga pethukan pas habis ituuu..
    saiki malah ketemu teros neng kampus..hahaha

    BalasHapus

Subscribe