Dulu

Juli 02, 2015



Saya baru menyadari, ilmu-ilmu yang diajarkan saat saya kuliah itu luar biasa. Bukan main. Sangat menarik dipelajari. Gila. Setelah lima tahun. Baru sadar ilmu-ilmu itu begitu menarik. Menyesal saya dulu sering bobok di kelas, sering enggak fokus, datang kelas cuma untuk memenuhi presensi saja. Gusti Allah..nyuwun pangapunten. Pak, Bu, jangan pecat aku sebagai anakmu.

Kenapa saya bisa berkata demikian?
Karena saya baru saja menemukan kembali catatan perkuliahan saya. Menyadari bagaimana saya dulu ketika kuliah. Man, ini aib saya sebagai mahasiswa.

Sampul depan

Sampul belakang

Konyol sekali. Bukan seperti catatan kuliah. Itu kitab K-Pop. Dengan sampul bergambar serupa badut seperti itu. Dan parahnya itu saya selo bikin sendiri. Berat mengakui ini. Sungguh. Adik-adik jangan ditiru ya :’)

Di balik sampul depan

Di balik sampul belakang
 
Lihatlah doodling itu. Stiker huruf timbul itu. Man, itu nama arteees koreeaak paporit saya dulu. Sampai dibikin inisialnya begitu. 99% k-pop-an 1% kuliah.

Isi (1)

Isi (2)

Isi (3)


Nggak usah percaya wujud rapi catatan itu. Itu sudah saya salin dari yang orek-orekan. Dan percayalah, tidak semuanya itu meresap masuk ke kepala saya. Mungkin pernah meresap, tapi dengan cepat menguap. Iya, saya tidak pernah menikmati proses belajar. Karena dulu saya belajar karena wajib bukan karena butuh. Sedih sekali ya baru menyadari sekarang.

Kemana aja ya saya dulu? Kenapa saya dulu enggak bisa menikmati perkuliahan? Kenapa selalu diikuti rasa tertekan dan terpaksa? Sepertinya akan jadi bahan introspeksi diri. Sungguh ini mengerikan.


Sepertinya menyenangkan kalau bisa belajar filologi lagi atau sastra Jawa kuno. Ilmu pendidikan? Metode pembelajaran? Akan senang hati saya ikut kuliah lagi. Bahkan mungkin bahasa Sansekerta yang menjadi momok kala itu, saya tidak keberatan untuk belajar lagi saat ini. Ckckck... mental saya berkembang lambat, jauh dari umur yang sesungguhnya. Apa terlambat kalau saya mau memulai belajar lagi? Atau ini hanya semu semata-mata menyesal saja?

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe