Bicara Sketsa (4)

Agustus 07, 2018

Hai!


Boleh dong baca dulu yang ini (kalau belum baca):



Tiga

Setelah berkesempatan bertemu dan mengobrol dengan dua orang ilustrator kece, kali ini saya juga mau cerita lagi tentang pertemuan saya dengan ibu rumah tangga yang juga seorang ilustrator. Impor dari Bekasi. Siapa dia?

Puty Puar. Saya sudah follow Mbak Puty di Instagram sekitar empat tahun lalu. Ilustrasinya gemas, bulet-bulet dan sangat cocok kalau dibuat logo atau info grafis.

Jadi, saya berkesempatan bertemu dan mengobrol dengan Mbak Puty waktu dia bertandang ke Jogja beberapa waktu lalu. Waktu itu dia sedang ada talkshow dan workshop. Saya kebagian ikut talkshow aja. Dan pesertanya emak-emak muda~ hohoho.

Nggak masalah euy. Pokoknya mau ketemu Mbak Puty.


Horee ketemu Mbak Puty~


Terus, saya berkesempatan mengobrol dengan Mbak Puty agak lama. Saya nanya banyak hal. Sekarang sih saya lupa udah nanya apa aja, Ehehe. Tapi jangan khawatir, saya sudah simpan hasil obrolan saya dengan Mbak Puty.

Lha kok bisa? Ya dong~ waktu itu saya nyambi liputan, sodaraa sodaraaa~

Mbak Puty ini dulunya kerja di rig. Dia seorang geologist. Tapi akhirnya dia melepas pekerjaan itu dan menjadi working at home mom (WAHM). Waktu masih jadi geologist pun, Mbak Puty sudah nyambi gegambaran. Menerima desain logo dan sebagainya.

Dan hal yang saya kagumi dari Mbak Puty adalah, dia memiliki rencana jangka panjang soal hobinya ini. Dia tahu mau diapakan dan diarahkan kemana hobinya ini setelah dia resign dari pekerjaannya. Duh sakjane eman kalau saya ngeliat Mbak Puty resign dari pekerjaan sebelumnya. Cuma ya itu tadi, dia sudah memilih, jadi harus ikhlas. Gitu kata dia.

Kembali ke hobinya, Mbak Puty bisa melakukannya secara seimbang dengan mengurus rumah tangga dan anak. Dia menggabungkan doodling dengan kesehariannya sebagai WAHM. Segala keresahannya dia jadikan komik atau ilustrasi yang dia posting di Instagramnya. Bahkan Mbak Puty juga aktif menulis di blog.

Memang, menjadi produktif dan bermanfaat adalah tujuan Mbak Puty. Apapun itu, dia ingin jadi wanita yang punya andil buat lingkungan sekitarnya. Makanya ilustrasi-ilustrasi bikinannya dia sering berisi informasi berisi tip atau kiat melakukan sesuatu.

Nggak cuma keluh-keluh doang macem saya...heu.

Bahkan, Mbak Puty sudah bikin 'Komik Persatuan Ibu-Ibu' dan Happines is Homemade. Saya sih belum menengok komiknya. Tapi bukunya sudah baca dan sudah saya ulas di blog ini. Boleh diklik itu tautannya. Hehe.

Itu satu dari beberapa tujuan yang berhasil dia capai. Kebiasaan Mbak Puty bikin bullet journal (bujo) sejak masih kuliah dulu jadi andalan dia untuk tetap on the track dan fokus dengan tujuannya.

Yaya, saya ndak ngulik tentang bagaimana teknik menggambar Mbak Puty. Karena ada yang lebih esensial dari itu. Ya itu tadi, tentang mencapai tujuan.

Karena Mbak Puty, saya juga jadi rajin bikin to do list sejak awal tahun lalu. Sudah jalan separuh tahun. Dan itu sangat membantu saya untuk fokus dan nggak ngasal. Utamanya biar saya enggak ogah-ogahan dan lebih disiplin.

Journaling ini buat boost productivity. Sekalian untuk tracking project juga kalau sekarang

Gitu kata Mbak Puty. Pokonya konsisten, jangan terlalu ambisius. Kalau bisa bikin yang cakep, luangkan waktu tiap pagi buat buka jurnal. Intip-intip udah sampai mana progresnya kalau lagi ada proyek. Atau intip to do list nya apa aja hari ini.

Jurnal punya saya. Berisi tujuan hidup~

Isinya kek gitu kurang lebih~




Juga, Mbak Puty suanya bikin doodle yang sifatnya positip. Atau bikin doodle yang merepresentasikan tujuan.

Nah ini, saya belum bisa praktik kayak yang Mbak Puty bilang. Saya kalau ngomik isinya sambat. Haha. Nggak apa-apa, belum naik level seperti Mbak Puty. Toh kata Mbak Puty untuk memulai sesuatu itu pelan-pelan aja, sambil mengenali diri sendiri. Huhu. Cinta daku pada Mbak Puty.

Terus Mbak Puty juga kasih semangat ke saya untuk terus melakukan hobi.

Lakukan dari apa yang kita suka dulu. Jangan pikir dapat uang atau penghasilan dari situ.

Ditambah, Mbak Puty juga sedikit cerita tentang pengalamannya waktu jadi reporter lepas sebuah majalah waktu masih kuliah. Dia merasakan bagaimana susahnya nyari narasumber dan menunggu narasumber. HAHA.

Eh Mbak Puty kasih semangat ke saya, bilang intinya jalanin aja sambil belajar terus.

Ini kesempatan kamu buat memperluas circle kamu

Gitu katanya. Kan saya jadi terhura :')


Begitulah kiranya apa yang saya dapat dari Mbak Puty. Sampai sekarang saya masih rajin mampir blog dan Instagram Mbak Puty. Supaya tetep bisa belajar. Hehe.

Selanjutnya saya juga mau cerita lagi tentang pertemuan saya dengan ilustrator lainnya. Hahahaha. Jangan bosan, ya! Namanya juga usaha buat terus belajar apa yang saya suka.


Boleh dong berbagi hal yang kamu suka di kolom komentar~ (kayak ada yang baca aja).

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe