Menulis Hore-hore!

Juli 08, 2014

Selapan Nulis sudah berakhir memang. Tapi saya tetap harus ‘menghidupi’ blog saya dengan pemikiran saya. Supaya tulisan saya di sini bisa jadi paling tidak bahan tertawaan diri saya sendiri di kemudian hari.

Saya baru baca banyak tulisan di blog milik teman lain yang ikut Selapan Nulis. Saya suka mengamati dan belajar dari tulisan mereka. Luar biasa. Mereka yang secara usia lebih muda dari saya, tulisannya justru lebih dewasa dari saya. Pemikiran mereka itu lho. Bahkan kadang saya sering menemui diri sendiri yang merasa ‘enggak kuat pikir’ membaca tulisan mereka. Lalu jadi sadar, cethek ki utekku.

Saya sampai angguk-angguk sendiri ini. Mengiyakan bahwa memang lingkungan dan pengalaman itu mempengaruhi cara berpikir individu. Hal itu juga kemudian mempengaruhi gaya menulis. Dari tulisan mereka saya lalu membayangkan, menghubungkan gaya tulisan mereka dengan apa yang kira-kira mereka alami setiap hari. Saya juga demikian. Hidup saya begini, makanya tulisan saya begini. Cukup sinkron kok.

Jarang saya menulis dengan mengangkat isu sosial, politik, agama, dll. Saya enggak bilang itu bahasan berat, ringan tidaknya tergantung cara menyampaikannya. Saya baca tulisan begitu juga hanya untuk sekedar tahu. Bahkan saya hanya membaca dengan ‘sekali sapuan mata’. Mak werr gitu aja. Hehe. Mungkin juga belum saatnya saya banyak menulis dengan tema seperti itu.

Saya jarang juga menulis sajak-sajak sekarang. Melibatkan rima, majas, dan bait. Dulu saya sering, tapi semakin bertambah digit angka usia, semakin luntur kemampuan itu. Mungkin juga karena kurang terbiasa. Mungkin dulu saya sangat melankolis jadi bisa begitu.

Saya mau banyak nulis hore-hore aja. Hore-hore yang bermanfaat tentunya. Menulis yang sesuai kapasitas pikiran saya. Ya seperti yang banyak saya tuliskan di blog ini. Menulis dengan didominasi perasaan. Seperti anak TK ya? Biarin. Anak TK hidupnya bahagia kok.


Hore! Hari ini aku dapat hadiah sepeda ‘kambing’ dari ayah! Hore! Bunda bikin kue yang ada endol-endol cokelatnya di atasnya!

Aku enggak suka bunda suruh aku cepet-cepet mandi! Aku sebel kalau ayah enggak mau aku ajak main petak umpet!



Iya, tulisan yang seperti itu :D

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe