Penggila

Juli 12, 2014

Kalau orang bilang tergila-gila, mungkin saat itulah saya berada pada taraf ‘gila’. Gimana enggak? Setiap hari saya rajin menguntit dan meretweet kicauannya di akun media sosialnya. Menambahkan kicauan-kicauannya pada kanal favorit. Mendengarkan lagu-lagunya, menyanyikannya sehari berkali-kali. Menghayati liriknya. Bermelankolia.

Seorang teman pernah bertanya begini:

“Apa dia itu semacam nabi?”

Iya, teman saya bilang begitu karena mungkin lini masanya dipenuhi retweetan saya dari akun Bung. Banyak juga yang tanya ke saya, siapa bung? Orang mana dia? Ada yang tidak berkenan ada juga yang ikut-ikut kecanduan. Banyakan sih ikut-ikutan kecanduan :p

Seingat saya, tahun lalu saya sedang dalam masa memiliki banyak tanggung jawab. Banyak tanggung jawab yang harus dituntaskan. Menuntut raga dan pikiran untuk fokus. Di sela itu semua, saya selalu sempat menengok kehidupan maya si Bung.

Parah. Iya. Seperti stalker ulung, nyaris seperti 사생 (sasaeng fan). Apapun yang ada kaitannya dengan si Bung, saya selalu cari tahu. Apapun. Bung bilang suka baca buku A, saya cari tahu, suka musik B saya juga cari tahu. Lebih ke arah apa yang dia utarakan, saya akan cari tahu kalau tidak tahu.

Awalnya saya enggak kenal siapa itu Tan Malaka, apa itu MADILOG, apa itu ‘kiri’. Sampai sekarang juga masih enggak begitu paham sih. Gilak, cupu banget aku ya. Jadi kalau Bung baca ini, boleh lah ya ketawa, silahkeun..hehe.

Dari kicauan Bung juga, saya jadi agak peka isu-isu sosial atau apapun yang selama ini cenderung saya abaikan. Apatis? Saya ini luweh. Apakah pengertian apatis sama dengan pengertian luweh? Entahlah, belum googling dan buka Baoesastra Jawa :p

Dalam tahap ini, saya seperti membuka beberapa bagian otak saya untuk dapat asupan makanan baru. Mengisi memori-memori yang masih kosong. Ibarat flashdisk kapasitas 16GB, hanya terisi 4GB. Muucih kak~


Belum tuntas tentang pengalaman saya dengan kawan (?) maya saya ini. Dan izinkan saya berkisah sampai tuntas :D

You Might Also Like

1 komentar

Subscribe