The Queen's Name

Agustus 09, 2014



Amalia Fathonaty tersayang,



Kutanyakan padamu:
Kemana perginya Ameng? Kurasa Ameng tidak pergi. Ameng masih ada di hati manapun yang dekat dengannya. Begitu kan, Amalia? Kurahap begitu.

Amalia, tentu ada maksud di balik nama. Namamu, nama terindah yang orang tuamu berikan padamu. Nama-nama para ratu dan putri raja masa lampau negeri musim dingin sana.

Nama wanita-wanita hebat di masanya. Bahkan seorang Sigmund Freud pun lahir dari wanita bernama Amalia. Mengagumkan bukan? Kamu pun demikian, Amalia, sama mengagumkannya.

Amalia, namamu juga memiliki makna ‘perbuatan’ atau ‘pekerjaan’. Beberapa mengatakan Amalia bermakna ‘subur’ dan ‘rajin’. Pantas kamu subur. Hehe. Rajin juga? Semoga. Haha.

Amalia, tak usah kamu permasalahkan bagaimana orang memanggilmu. Amal, Lia, Amalia, Li, Ama, Amel, Ame, Mel, Ameng, Meng, Amengita? Ada alasan di setiap panggilan yang orang berikan padamu. Anggaplah itu sebagai panggilan sayang untukmu.

Ameng sudah terlanjur dekat dan melekat. Juga Lia. Amel pun juga. Mereka dekat, dekat dengan orang-orang pada masanya. Masa mereka mengenal Amalia. Beberapa mungkin tidak peduli apa atau siapa namamu. Mereka melihatmu dari sikapmu, bicaramu, dirimu dalam satu paket, dan bisa juga karyamu.

Amalia, nama juga sebagai penghargaan. Sebuah penghargaan atas dimasukkannya ruh terpilih ke dalam satu jasad dalam rahim yang terpilih pula.


Jadilah Amalia yang hebat di masa sekarang. Buatlah jejak seperti Amalia yang lain di masa lampau. Meski bukan ratu, meski bukan putri raja.



Tabik



You Might Also Like

0 komentar

Subscribe