JAKARTA SEBELUM PAGI

Maret 07, 2018

Penulis: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penerbit: Grasindo
Halaman: 270 halaman
Cetakan: II
Tahun: 2017
ISBN: 978-602-375-843-2

Bukannya menemukan orang yang bersedia menghabiskan waktu untuk mendengarkan kamu itu lebih penting daripada memaksakan diri untuk dilihat orang yang bahkan nggak peduli? (Halaman 43)
Sulit memilih kutipan mana untuk dipasang mengawali ulasan ini. Seperti yang saya dapati di karya setelah Jakarta Sebelum Pagi ini. Bagi saya, karya Mbak Ziggy yang ini sama mengesankannya dengan Semua Ikan di Langit. Iya, saya kenal Mbak Ziggy dari karya sesudah ini. Dan itu membuat saya ketagihan membaca karya dia yang lainnya.

Benar saja. Mbak Ziggy yang saya curiga dia hobi nyemil tutup botol vanta ini kembali membuat saya geleng-geleng kepala. Senyam-senyum sendiri. Bergumam level ‘eaalaaaah’ sampai ‘wong edan!’ gara-gara imajinasi dia dan gaya bertutur dia di novel ini.

Cerita dalam novel ini sederhana. Mudah diikuti. Cuma, saya takjub (lagi) dengan printilan-printilan yang Mbak Ziggy pakai untuk memperkaya cerita ini. Cara Mbak Ziggy membangun karakter tokoh-tokoh dalam novel ini juga oke beud.

Apa yang paling saya sukai? Dialog-dialog antar tokohnya. Bagaimana Emina dan Nissa yang waton nylekop. Kayaknya saya bakal bahagia kalau sosok Emina ini ada betulan di dunia nyata. Hiburan banget. Absurd. Dan saya tidak pernah keberatan berkawan dengan jenis manusia seperti Emina.
Dari novel ini, banyak pesan yang selain pesan-pesan berikut ini. Hehe. Pesan yang paling nempel di otak saya adalah: untuk menjadi diri sendiri. Mau seaneh apapun, se-absurd apapun, tetaplah seperti itu~ Nda usah minder~



You Might Also Like

0 komentar

Subscribe