KONSPIRASI ALAM SEMESTA

Maret 07, 2018

Penulis: Fiersa Besari
Penerbit: Mediakita
Halaman: 238 halaman
Cetakan: I
Tahun: 2017
ISBN: 978-979-794-535-0

Karya pertama sebelum Garis Waktu nya Fiersa Besari (Mbung) lahir. Tapi saya lebih dulu baca Garis Waktu daripada Konspirasi Alam Semesta (Kolase) ini. Membaca perjalanan Juang dan Ana disertai dengan lagu-lagu yang menjadi soundtrack dalam tiap babnya ini rasanya komplit.
Ada satu bagian yang secara spontan membuat saya terinsipirasi untuk membuat kisah macam Juang dan Ana. Bagian mana sih? Saat Juang pertama kali bertemu Ana. Tentang siapa Juang dan siapa Ana, juga saat kelanjutan kisah keduanya usai pertemuan yang sakjane atau sesungguhnya murni karena profesi Juang yang membutuhkan Ana sebagai sumber informasi yang Juang butuhkan.

Tapi lewati saja soal saya yang terinsipirasi Juang dan Ana. Karena nggak tahu kapan mau bikin cerita macam begitu. Bergeser ke sari-sari novel ini, kisah cinta dengan bumbu impian dan tekad untuk meraihnya, up and down dalam perjalanan keduanya. Membuat saya angguk-angguk. Tampaknya memang harus seimbang antara cita dan cinta. Cieh kayak ngerti aja soal gituan sayanya. Hehe.

Tapi memang sepertinya cinta ini bisa jadi acar di nasi goreng. Ada syukur, enggak ya udah nyari timun sama cuka dulu. Halah apasih jadi ngelantur.

Melalui novel ini Mbung mengajak saya jalan-jalan ke Bandung, Nias, sampai Papua. Bumbu tentang isu-isu kemanusiaan dan sejarah juga lumayan membuat novel ini jadi enggak kebanyakan micin drama. Hehe.

Karena judulnya Albuk alias album buku, paket lagu yang ada di dalam CD yang disertakan dalam novel ini juga jadi kesukaan saya. Kau, Rumah, dan Epilog jadi lagu yang cukup sering saya putar bolak-balik di pemutar musik saya. Lagu yang lain? Ya bagus.

Sejauh apapun kita, hatiku tertinggal di sebelahmu…
(Rumah, halaman 70)

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe