SEMUA IKAN DI LANGIT

Maret 07, 2018

Penulis: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penerbit: Grasindo
Halaman: 259 halaman
Cetakan: I
Tahun: 2017
ISBN: 978-602-375-806-7

Pertama kali membaca karya Ziggy ini yang ada di benak saya, “Aku banget!” dalam hal imajinasi. Super. Ternyata ada karya yang mampu memanjakan imajinasi dengan unik. Ya, namanya juga imajinasi pasti unik. Hehe. Tapi Ziggy punya gayanya sendiri dalam berimajinasi.

Bertanya-tanya kenapa Ziggy memilih wujud bus untuk tokoh utamanya. Saya menebak-nebak sendiri, mungkin dipilih bus karena dia bisa ditumpangi Beliau yang suka mondar-mandir. Atau mungkin juga sebagai simbol ke-bukan-apa-apaan sebuah benda yang bahkan tidak bisa dikatakan sebagai makhluk. Entahlah, yang jelas si saya sebagai bus ini tokoh favorit saya.

Sebagai sosok gendut yang tidak ada apa-apanya dibandingan Nad yang mungil dan berpengetahuan luas, si saya ini begitu kalem menampilkan dirinya dalam tiap perjalanan. Kalem karena ketidakberdayaannya sebagai sosok bus, benda mati.

Saya banyak takjub dengan segala makhluk yang dimuntahkan dari imajinasi Ziggy. Ikan julung-julung, Chinar, anak-anak Chinar, Si Jahanam, dan tentunya sosok Beliau. Seketika saya punya angan novel Ziggy ini diangkat ke film animasi. Soalnya saya jadi kepikiran kartunnya studio Ghibli saat membaca novel ini. Terlebih saat melihat ilustrasi cantik karya Ziggy sendiri dalam novel ini.

Kisah yang penuh cinta. Cinta secara universal yang dituturkan dengan sederhana dan unik. Analogi-analogi dan simbol-simbol yang dipilih Ziggy untuk merepresentasikan tentang kebaikan, kejahatan, cinta, dan waktu terasa enak.

Banyak kalimat yang bisa dijadikan kutipan. Kalimat-kalimat sederhana tapi bermakna. Saya tidak akan mengambil satu dari kalimat tersebut untuk saya cantumkan di sini. Apa yang bisa diambil adalah, ada banyak cara untuk menunjukkan rasa cinta, dan cinta hanya perlu dirasa ketika ia tidak tersampaikan secara lisan. Ihiw~ Wenak~


You Might Also Like

0 komentar

Subscribe