(don't) think too much

Juni 09, 2014





Kata-kata itu kulihat ketika aku duduk di sofa kelabu bermotif garis tadi sore di garasi mungil itu.

Mengikuti Mbak Atta untuk berkunjung ke studio—katakanlah demikian—itu seperti mendapat pencerahan. Berbagai macam ukuran pigura dengan gambar dan foto menghiasi dinding, cantik. Puluhan toples mungil ditumpuk rapi di salah satu sisi ruangan. Beraneka macam kertas segi empat warna-warni ditumpuk rapi di meja kecil di hadapan sofa kelabu.  This!


Mbak Atta seperti tahu apa kesukaanku. Iya, aku suka tempat ini dan kegiatan yang dilakukan di dalamnya. Studio itu milik Mas Hahan dan Mbak Dia. Pasangan muda yang memulai usaha di industri kreatif. Dibantu beberapa teman, mereka membuat undangan pernikahan, cinderamata, dan beberapa benda lain yang berkaitan dengan pernikahan. Enggak, aku belum pengen menikah. Aku ingin studio seperti itu, bekerja seperti itu, seperti Mas Hahan dan Mbak Dia!

Impian yang belum lama ini ada di bayanganku. Aku banyak mengintip karya seniman visual di Instagram. Aku mengagumi Ayang Cempaka, Pinot, dan banyak lagi. Aku seperti menemukan Ayang Cempaka atau Pinot yang lain. Masih muda, membangun keluarga, lalu berkarya bersama. Ugh! Iya, aku ingin seperti mereka :3

Aku gemes lihat aneka macam undangan yang unik-unik, souvenir yang lucu-lucu. Aku pengen bawa pulang semuaaanyaaaa~ Aaaaak~

Mbak Atta beruntung bisa memulai usaha yang tidak beda jauh dengan Mas Hahan dan Mbak Dia. Mbak Atta juga pengen punya studio sendiri seperti itu. Aku juga Mbak! Ih aku gemesss..pengen banget berkarya seperti ituuu..

Jadi punya semangat untuk segera menuntaskan kewajiban. Supaya segera selo dan bisa berkarya maksimal! Kata-kata di dinding hitam di seberang sofa kelabu itu jadi semangat tersendiri buatku. Itu makjleb! Apalagi kalimat “Don’t think too much”. Setuju banget ih.Selama ini kebanyakan mikir.

Belum lagi tadi Mbak Dia cerita bahwa mereka punya banyak ide. Keren-keren idenya! Hanya saja mereka belum bisa eksekusi semua karena terkendala kurang waktu dan kurang manusianya. Penyakit lama ya ternyata. Tapi aku suka ketika mereka menerapkan kalimat “rasah kakehan mikir” itu. Iya ih, selama ini memang kebanyakan mikir.

Aku jadi ingat semalam baru saja favorite tweet Kill The DJ. Seperti ini kutipannya:


“…. Jangan terlalu banyak mikir dan meeting, kerjakan saja.”


Dyarrr!! Rasanya pas banget gitu ya. Menghujam tepat sasaran.


Jadi, berapa ribu meeting yang sudah kamu lakukan untuk membicarakan SATU idemu? Berapa juta ide lain yang tak tersampaikan di ribuan meeting mu?

You Might Also Like

3 komentar

Subscribe