Mencuri

Juni 21, 2014



Dulu di kampus saya pernah terjadi kehebohan dan kepanikan isu Bahasa Daerah dihilangkan dari kurikulum pendidikan nasional. Teman-teman dan tentunya dosen pastilah ada yang khawatir kehilangan lapangan pekerjaan atau takut tidak mendapat pekerjaan.

Saya termasuk orang yang enggak peduli terhadap isu apapun yang beredar di kampus. Luweh. Sampai akhirnya jurusan ada acara untuk long march dari kampus menuju DPRD DIY untuk mengadakan dialog supaya Bahasa Daerah tidak dihapuskan dari kurikulum. Saya ikut long march waktu itu. Buat pengalaman aja sih, biar makin kerasa jadi mahasiswa, pernah ikut demo! Hehehe.


Tentang isu itu, saya sempat mikir jauh.

Saya langganan belajar bahasa Korea di salah satu website. Semua orang di penjuru dunia belajar bahasa ginseng di web itu. Bahkan tim pengajarnya juga menerbitkan modul belajar yang bisa dibeli siapapun yang ingin.

Kaitannya dengan isu itu? Saya ingin buat website dengan konsep serupa untuk berlajar Bahasa Jawa atau Bahasa Indonesia. Ingin membuat kurikulum sendiri juga. Maksud saya, jika memang ingin berbagi ilmu, kenapa harus ribut bahasa daerah dihilangkan dari kurikulum? Coba buat kurikulum sendiri, ajarkan dengan caramu sendiri. Daripada capek-capek long march tapi ujung-ujungnya tidak dihiraukan?

Lagipula sekarang banyak juga kan pendidikan di luar sekolah, di luar sistem pemerintah? Gitu sih jika memang kawan-kawanku benar-benar ingin berbagi ilmu. Banyak jalan kok kawan. Kecuali jika tujuannya adalah jadi PNS, gaji tetap, dapat sertifikasi, tunjangan ini itu, dan dapat pensiun. Itu juga saya mau sebenarnya. Tapi kalau orientasinya hanya itu tanpa memikirkan kualitas ilmu yang diajarkan? Ya kuwi sakarepmu juga. Tinggal bagaimana niatnya.


Eh, saya nyuri konsep ya? Biarin ih, demi kebaikan. Mau kamu curi juga boleh, silahkeun eksekusi!

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe